Familiar dengan jingle iklan berikut?
Susu saya.. susu Bender*
atau
Susu kental manis Cap E**k, yang penting enakk.
Saya yakin anak 90an langsung auto nyanyi, wkwk. Jaman saya kecil dulu, dua iklan susu kental manis tersebut seringkali muncul di tivi. Apalagi hari Minggu di jam nonton kartun. Sudah pasti dengar berkali-kali sampai hapal diluar kepala. Iklannya selalu digambarkan dengan anak kecil yang sehat dan cerdas karena suka minum susu.
Susu Kental Manis (SKM). Foto: news.detik.com |
Kamis, 29 November 2018 kemarin, saya dan teman-teman dari Tapis
Blogger berkesempatan menghadiri talkshow "Cerdas Memilih Pangan Anak dan Bijak Menggunakan Susu kental
Manis" yang diadakan oleh PP Muslimat NU bekerja sama dengan Yayasan
Abhipraya Insan Cendikia (YAICI). Acara dibuka oleh ibu Dr. dr. Hj. Reihana, M. Kes, selaku Kepala Dinas
Kesehatan Provinsi Lampung. Hadir sebagai
narasumber hari itu :
~ Dr. Lusi Darmayanti, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
~ Ibu Masruroh, perwakilan dari BPOM Lampung
~ Dra. Hj. Susiyati, PP Muslimat NU PW Lampung
~ Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat.
Acara ini membuat ingatan saya sejenak kembali ke masa kecil. Jaman esde, saya akrab sekali dengan 'nyanyian' ibu saya tiap pagi jelang berangkat sekolah, "Diminum susunya, biar pinter.." Iya, beliau menganggap bahwa susu kental manis adalah bagian dari '5 sempurna' yang harus diberikan pada anak setiap hari. Sebegitu lekatnya imej susu kental manis (SKM) sebagai susu dengan harga yang murah, praktis dan bergizi tinggi kala itu.
Lalu bagaimana dengan kondisi hari ini? Nyatanya masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa susu kental manis adalah sumber nutrisi utama yang boleh diminum anak setiap hari, bahkan ada yang menggunakannya sebagai pengganti ASI. Acara talkshow ini pun salah satunya dilatarbelakangi oleh keprihatinan kasus meninggalnya bayi Arisandi (10 bulan) di Kendari, Sulawesi Tenggara bulan Februari 2018 lalu. Bayi Arisandi diberi susu kental manis oleh ibunya karena tak sanggup membeli susu bayi yang harganya sangat mahal. Sebelumnya, dua bayi juga menderita kasus gizi buruk akibat pemberian susu kental manis.
Di sisi lain, kita juga tentu pernah mendengar soal kasus anak-anak yang mengalami obesitas. Saya sendiri punya tetangga usia SD yang sangat suka minum susu kental manis. Bahkan dijilat gitu aja tanpa diseduh air. Awal-awal sih gendutnya lucu ya. Tapi lama kelamaan makin menjurus ke obesitas. Hingga dokter menyarankan untuk diet dan memperbanyak aktivitas fisik seperti bermain di luar dan berenang. Penggunaan susu kental manis (SKM) yang tidak tepat, menjadi salah satu penyumbang masalah gizi ganda yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, yaitu obesitas dan kekurangan gizi.
~ Dr. Lusi Darmayanti, Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat, Dinas Kesehatan Provinsi Lampung
~ Ibu Masruroh, perwakilan dari BPOM Lampung
~ Dra. Hj. Susiyati, PP Muslimat NU PW Lampung
~ Ketua Harian YAICI, Arif Hidayat.
Foto: Naqiyyah Syam. |
Acara ini membuat ingatan saya sejenak kembali ke masa kecil. Jaman esde, saya akrab sekali dengan 'nyanyian' ibu saya tiap pagi jelang berangkat sekolah, "Diminum susunya, biar pinter.." Iya, beliau menganggap bahwa susu kental manis adalah bagian dari '5 sempurna' yang harus diberikan pada anak setiap hari. Sebegitu lekatnya imej susu kental manis (SKM) sebagai susu dengan harga yang murah, praktis dan bergizi tinggi kala itu.
Lalu bagaimana dengan kondisi hari ini? Nyatanya masih banyak masyarakat yang menganggap bahwa susu kental manis adalah sumber nutrisi utama yang boleh diminum anak setiap hari, bahkan ada yang menggunakannya sebagai pengganti ASI. Acara talkshow ini pun salah satunya dilatarbelakangi oleh keprihatinan kasus meninggalnya bayi Arisandi (10 bulan) di Kendari, Sulawesi Tenggara bulan Februari 2018 lalu. Bayi Arisandi diberi susu kental manis oleh ibunya karena tak sanggup membeli susu bayi yang harganya sangat mahal. Sebelumnya, dua bayi juga menderita kasus gizi buruk akibat pemberian susu kental manis.
Di sisi lain, kita juga tentu pernah mendengar soal kasus anak-anak yang mengalami obesitas. Saya sendiri punya tetangga usia SD yang sangat suka minum susu kental manis. Bahkan dijilat gitu aja tanpa diseduh air. Awal-awal sih gendutnya lucu ya. Tapi lama kelamaan makin menjurus ke obesitas. Hingga dokter menyarankan untuk diet dan memperbanyak aktivitas fisik seperti bermain di luar dan berenang. Penggunaan susu kental manis (SKM) yang tidak tepat, menjadi salah satu penyumbang masalah gizi ganda yang dihadapi oleh Indonesia saat ini, yaitu obesitas dan kekurangan gizi.
Apa saja fakta seputar si "kental manis" ini hingga tak layak dikonsumsi sebagai susu anak dan balita? Berikut penjelasannya.
Susu kental manis mengandung gula sebesar 40-50 persen.
Tekstur kental dalam susu kental manis didapatkan dari proses memanaskan susu pada suhu tinggi sampai 60% kadar airnya hilang. Gula ditambahkan hingga menciptakan warna yang agak kecokelatan dan rasa yang sangat manis. Fungsi gula sebenarnya adalah untuk tujuan pengawetan. Namun, kandungan gula yang sangat tinggi pada susu kental manis ini tidak pernah diinformasikan oleh produsen. Yang selama ini ditonjolkan hanyalah kandungan nutrisinya yang padahal jauuuhh lebih sedikit ketimbang kandungan gulanya. Coba tonton deh video tentang "manisnya" janji-janji iklan susu kental manis berikut. Sedih akutu dibohongi :(
Kadar gula yang tinggi pada susu kental manis meningkatkan risiko diabetes dan obesitas pada anak-anak.
Dalam satu gelas susu kental manis (140 ml air) terdapat dua sendok makan gula atau setara dengan 21 gram. Jika kita minum dua gelas susu kental manis setiap hari, seperti anjuran iklan, berarti kita telah mengonsumsi empat sendok makan gula, atau setara dengan 42 gram. Kadar gula ini sangat besar dan berbahaya bagi anak. Merujuk pada aturan WHO, konsumsi gula maksimal untuk anak usia 4-6 tahun adalah 40 gram per hari. Dua gelas susu kental manis saja sudah melebihi kuota maksimal konsumsi gula harian anak, belum lagi ditambah dengan gula yang datang dari makanan lain, seperti permen, cokelat ataupun biskuit. Kandungan gula yang tinggi pada susu kental manis berisiko menyebabkan obesitas, perubahan pola makan, gizi buruk dan diabetes tipe 1. Penyakit lain yang juga dapat ditimbulkan oleh konsumsi gula yang berlebihan ini adalah risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, jantung, stroke, kanker dan lain sebagainya.
Asupan gula yang berlebihan akan merusak gigi anak.
Dalam satu gelas susu kental manis (140 ml air) terdapat dua sendok makan gula atau setara dengan 21 gram. Jika kita minum dua gelas susu kental manis setiap hari, seperti anjuran iklan, berarti kita telah mengonsumsi empat sendok makan gula, atau setara dengan 42 gram. Kadar gula ini sangat besar dan berbahaya bagi anak. Merujuk pada aturan WHO, konsumsi gula maksimal untuk anak usia 4-6 tahun adalah 40 gram per hari. Dua gelas susu kental manis saja sudah melebihi kuota maksimal konsumsi gula harian anak, belum lagi ditambah dengan gula yang datang dari makanan lain, seperti permen, cokelat ataupun biskuit. Kandungan gula yang tinggi pada susu kental manis berisiko menyebabkan obesitas, perubahan pola makan, gizi buruk dan diabetes tipe 1. Penyakit lain yang juga dapat ditimbulkan oleh konsumsi gula yang berlebihan ini adalah risiko Penyakit Tidak Menular (PTM) seperti hipertensi, jantung, stroke, kanker dan lain sebagainya.
Asupan gula yang berlebihan akan merusak gigi anak.
Konsumsi gula yang berlebih, termasuk susu kental manis, dapat memicu kerusakan gigi. Dikutip dari laman ayahbunda.co.id, zat gula yang menempel pada sela-sela gigi akan menjadi 'makanan' bagi bakteri dalam mulut dan menghasilkan zat asam. Zat asam inilah yang dapat merusak lapisan email gigi dan menyebabkan gigi keropos atau berlubang.
Kandungan gizi susu kental manis lebih rendah dibandingkan jenis susu lainnya.
Ada beberapa jenis susu yang dijual di pasaran, diantaranya susu segar, UHT, pasteurisasi, susu full cream, susu skim, low fat dan susu evaporasi. Dibandingkan dengan semua jenis susu itu, susu kental manis memiliki kandungan gizi paling rendah.
Kalsium dan protein susu kental manis lebih rendah daripada susu bubuk atau susu segar.
Bukannya mendapatkan kalsium dan protein, anak justru hanya akan mendapatkan kandungan gula tinggi yang dapat menimbulkan sugar rush. Sugar rush dapat terjadi saat anak mengonsumsi makanan/minuman dengan indeks glikemiks yang tinggi. Makanan/minuman seperti ini cepat diserap dan dicerna tubuh sehingga gula darah meningkat cepat lalu turun lagi. Kenaikan gula darah ini memompa energi balita dan berdampak buruk bagi konsentrasinya. Oleh karena itu, asupan gula yang tinggi ini harus kita batasi. Meminum susu segar adalah pilihan terbaik untuk mendapatkan kalsium dan protein yang paling tinggi.
Cara Bijak dan Aman Menggunakan Susu Kental Manis
Susu kental manis bukanlah susu pertumbuhan, bukan pula susu untuk pemenuhan gizi. Kandungan gula yang tinggi membuat SKM tidak layak dikonsumsi sebagai nutrisi harian anak, apalagi digunakan sebagai pengganti ASI.
Ibu Masruroh, selaku perwakilan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) pada talkshow hari itu mengatakan, konsumen harus teliti sebelum membeli dan mengonsumsi suatu produk. Cek KLIK (Kemasan, Label, Izin edar, Kadaluarsa) -nya terlebih dahulu.
Pic from: bundabiya.com |
Di akhir tahun 2018 ini, BPOM juga mengeluarkan aturan lengkap terkait label dan jam tayang iklan susu kental manis. Para produsen pun sepakat menghapus kata 'susu' pada kemasan SKM yang terbaru. Kalau punya stok SKM di rumah, coba lihat deh. Sudah gak ada kata-kata 'susu' nya lagi. Tinggal 'kental manis' aja.
BPOM menegaskan bahwa susu kental manis tidak boleh diseduh sebagai minuman utama. Konsumsi susu kental manis boleh digunakan dalam jumlah wajar sebagai topping atau tambahan pada makanan dan minuman, misal martabak, kue, jus, es teler dan sebagainya.
Seperti olahan makanan dan minuman yang dibuat oleh ibu-ibu dari PP Muslimat NU Provinsi Lampung ini nih gaess.
Pic from: instagram @vitarinda |
Ini dilombakan lho, lihat deh wajah-wajah sumringan para pemenang. Hadiahnya bikin mupeng XD
Pic from: Naqiyyah Syam |
Saya dan teman-teman Tapis Blogger hari itu mendapatkan informasi yang sangat bermanfaat tentang cara bijak menggunakan susu kental manis. Terlebih, kami yang hadir hari itu adalah para orang tua dan calon-calon orang tua yang akan mempersiapkan Generasi Emas Indonesia di tahun 2045. Tahun dimana Indonesia akan genap berusia 100 tahun dan mengalami 'bonus demografi'. 70 persen jumlah penduduk saat itu berada di usia produktif (15-64 tahun). Merupakan tugas kita bersama untuk mempersiapkan kualitas calon pemimpin masa depan terbaik di masa depan, berawal dari asupan nutrisi yang kita berikan pada anak-anak kita hari ini.
Squad Tapis Blogger. Para ibu dan calon ibu pendidik generasi hebat. Ehmmm, boleh minta aamiin? |
Sebagai penutup, Ibu Susiyati dari PP Muslimat NU PW Lampung mengajak peserta untuk merenungkan firman Allah yang tertera dalam QS An-Nisa ayat 9, bahwa Allah memerintahkan kita agar jangan sampai meninggalkan generasi yang lemah. Dan Allah beritahukan pula dalam QS Al-Baqarah ayat 168 agar kita memberi makanan yang halal dan baik.
Makanlah makanan yang halal lagi baik. Gula halal, susu kental manis halal, tapi kalau kebanyakan, jadi tidak baik.
Yuk, bijak pakai SKM! :)
Semoga ibu Indonesia semakin bijak menggunakan SKM. Supaya generasi emas 2045 terwujud. Bukan hanya slogan semata.
ReplyDeleteAKu pakai SKM buat toping makanan aja biasanya bukan untuk minuman susu
ReplyDeletePAs Fathan usia 2 tahun, dia gembul banget minum susu, terus tetangga menyarankan untuk minum SKM biar irit, pas cobain, Fathan nggak suka, jadi nggak diteruskan, ternyata memang kurang baik untuk kesehatan
ReplyDeleteNggak nyangka ada yang pakai SKM gara-gara susu bayi mahal. Semoga makin banyak orang tua yang teredukasi.
ReplyDeleteMemang SKM itu sebaiknya dibilangin ya ga boleh dijadikan sebagai pengganti minum susu. Aku sendiri masih suka beli SKM tapi ya pakenya cuma untuk desert doang. Buat di roti, atau es krim, ya gitu2 lah.
ReplyDeletedan rupanya yang namanya susu kental manis itu bukan susu ya tp creamer aja makanya manis banget. Untungnya anak anak aku ga suka
ReplyDeleteYa Allah...
ReplyDeleteBeneran bisa obesitas gitu yaa...?
Itu kurang gerak atau ada masalah dengan pencernaannya yaa..?
Rasanya kalau makan manis aja, gak akan sebesar gitu yaa...
Sedih banget liat anak-anak yang kekurangan gizi.
Nah bisa jadi ya. Kan kita juga tidak menyelidiki secara langsung anak yang obesitas tersebut.
DeleteSoalnya keponakan aku, nggak doyan SKM tapi tetap aja obesitas. Well, setuju sih kalau SKM seharusnya tidak dijadikan sebagai pengganti susu, apapun itu yang namanya berlebihan nggak bagus, termasuk gula dalam SKM.
Waduhhh galfok dengan sajian makanan yang dilombakan. Aku dulu pakai SKM untuk campuran bikin puding atau bolu zebra
ReplyDeleteYa ampun baru tahu kasus baby Arisandi bayi 10 bulan duh sampe dikasih SKM karena ga mampu beli susu bayi :( semoga edukasi ttg SKM bisa diterima y mba karena masih ada loh yg bilang SKM itu susu termasuk sahabat saya :( pdhl sudah saya beritahu
ReplyDeleteWah, di rmh anak bunda stok SKM tetap ada karena sering minum Soda Gembira.
ReplyDeleteDari dulu, saya memang gak pernah pakai SKM sebagai pengganti susu. Rasanya terlalu manis. Jadi paling untuk toping aja. Tapi, memang masih ada masyarakat yang menjadikan SKM sebagai konsumsi minum susu. Semoga dengan sosialisasi seperti ini semakin banyak yang sadar
ReplyDeleteDulu banget aku juga minum SKM ini. hahahah.. dulu asal minum aja. hasilnya aku yang masih kurus ini hingga sekarang. memang sih sebaiknya kita sebagai masyarakat harus aware dengan kandungan makanan dan minuman. sehingga tidak salah makan.
ReplyDeleteKudu aweare yah mba pemilihan minuman susu untuk anak-anak apalagi yang beredar di prasarana saat ini :)
ReplyDeleteMudah2an bisa jadi ibubhebat juga ��
Miris ya kalo lihat ibu-ibu kasih susu kental manis ke anaknya sebagai susu. Kalo saya sebagai topping roti aja.
ReplyDeleteSedang berusaha bijak mengkonsumsi susu kental manis. Saya berusaha menggantinya dengan susu uht, kecuali buat toping kadang masih dikonsumsi.
ReplyDeleteaku SKm itu biasanya untuk bikin kue, pudding atau es buah. Sebagai pemanis jadi ga perlu nambahin gula lagi kalo udah pake SKM
ReplyDeleteSebenarnya layak dikonsumsi untuk anak (bukan bayi ya) hanyaaaaaaaa.... sebagai apa dulu.... hehehe.... seperti yang mbak dwi sebutkan tadi, kalau sebagai pelengkap puding atau es, yang tidak rutin dikonsumsi sepertinya masih layak ya....
ReplyDeleteKalo aku sejak dulu biasa pake susu kental manis buat topping, Mba.
ReplyDeleteJadi inget waktu kecil saya suka minum SKM, tapi sekarang anak-anak saya gak dikasih SKM, skm saya pakai hanya untuk pelengkap makanan seperti jasuke
ReplyDeleteAKu suka mengolah SKM jadi dulche de leche, buat olesan roti, isi bakpao, atau topping brownis, enaak. Kalau diminum biasa gak pernah karean gak terasa susu sama sekali.
ReplyDeleteJd inget zaman kecil jg suka minum susu kentak manis hehe. Krn terpengaruh iklan tipi saat itu. Kalau skrng makin banyak ya edukasi bahwa SKM bukan minuman dan gak baik buat anak :D
ReplyDeleteSusu kental manis memang hanya untuk toping makanan atau minuman saja sih kalau saya mah. Tapi waktu saya kecil sempat minum ini hehe.
ReplyDeleteSemoga fakta tentang SKM ini semakin banyak diketahui masyarakat. Di sekitarku masih banyak yang jadiin SKM sebagai pengganti susu.
ReplyDeleteIya bener banget, SKM itu lebih tepat digunakan sebagai toping atau tambahan saja pada makanan yang dibuat, bukan dikonsumsi sebagai susu minuman bayi.
ReplyDeleteKandungan gulanya memang tunggi bangeet ya mba, nakutin. Semoga para ibu berhenti memberikan skm ke anak-anak bayi mereka ya mba
ReplyDeleteBanyak ibu yg masih salah persepsi dengan susu kental manis. Akupun dulu begitu. Tp skrg alhamdulillah sudah paham
ReplyDeleteTinggi juga kandungan gula dalam SKM ya..untung selama ini anak-anak tidak begitu sering minum SKM, mereka lebih memilih susu UHT. SKM hanya digunakan untuk toping roti.
ReplyDeleteSKM itu cocoknya dicampur ke dalam seduhan kopi, lalu dinikmati sore-sore bersama pisang goreng, eh itu kebiasaan saya sih.
ReplyDeleteKalau anak-anak emang tidak cocok, lah lebih banyak kandungan gulanya gitu.
Betewe artikelny informatif terima kasih ya Mbak.
Setuju banget Mba. Makanlah yang halal lagi baik. Jadi jelas banget, nggak cuma halal, tapi juga yang baik.
ReplyDeleteBtw tentang SKM ini, saya juga baru ngeh dan sadar kandungan gulanya ya pas baca repostase temen-temen blogger. Di kampung sayadari dulu yang namanya susu ya SKM ini. Makanya perlu usaha ekstra juga untuk mengedukasi mereka tentang hal ini :)
Hmmm... Ya, bukan tak layak sih. Tapi lebih tepatnya tidak utk sumber gizi tunggal. Mengonsumsi dg tetap diawasi dan konsumsi gizi seimbang
ReplyDeleteAlhamdulillah, udah tahu ini sebelum punya anak. Walau sy termasuk yg Masa kecilnya minum ini tiap hari. Hehe. Dan baru tahu setelah dewasa. Apalagi skrg udah gak berlaku lagi 4 sehat 5 sempurna. Yang ada menu gizi berimbang
ReplyDeletePokok aku udah trauma dan sakit hati dengan susu kental manis..
ReplyDeleteNah loo,, baru ketauan sekarang. lah selama ini bagaimana?? sepertinya masih harus kerja keras untuk merubah mainset pemikiran orang orang tentang susu kental manis ini. di lingkungan tempat tinggal ku juga masih terbiasa dengan sebutan susu, dan mulai perlahan di keluarga ku sudah dibiasakan dengan sebutan kental manis tanpa susu. semoga generasi mendatang terhindar dari pembohongan publik
ReplyDelete