Ebuset opsinya panjang amat, hahaha. Serius saya bikin judul begitu karena memang sudah pernah merasakan semuanya XD Jadi tergerak untuk sharing tentang enak gak enaknya ke Jogja naik macem-macem transportasi ituh. Supaya parents lain yang mungkin sedang bingung memutuskan, bisa mantep menentukan pilihan.
Sejak menikah dengan mas suamik yang jogja tulen, saya si jogja jadi-jadian ini (akhirnya) jadi sering pulang kampung juga. Minimal setahun dua kali saya pasti ke Jogja untuk menemui mertua, eyang dan saudara-saudara dari Papah. Jadi sudah bisa dipastikan, akhir tahun begini adalah jadwalnya suami melingkari tanggal-tanggal libur nasional cuti bersama tahun 2019 yang sekiranya bisa dipake untuk pulang kampung, hahaha.
Ke Jogja Bawa Balita Part 1 : Naik Mobil Pribadi
Ke Jogja naik mobil pribadi sambil membawa Rania ini baru satu kali kami rasakan,
waktu usia Rania 9 bulan. Naik mobil dari Lampung ke Jogja artinya kami
juga harus naik kapal laut untuk menyebrangi Selat Sunda. Perjalanan
kali itu kami tidak hanya bertiga, melainkan bersama dengan orang tua,
adik dan mb saya beserta satu anaknya. Rame banget ya, huehehehe.
Plus :
~
Kosakata Rania bertambah. Mungkin karena sepanjang perjalanan, kami
sekeluarga banyak mengobrol. Rania jadi mendengarkan dan meniru.
~ Pengalaman baru yang seru. Saat itu Rania baru pertama kali melihat laut dan naik kapal laut. She was very excited.
~ Murah. Berangkat rombongan seperti ini memang akan lebih murah dengan mobil pribadi ketimbang pesawat.
~ Bebas menyusui karena satu mobil isinya keluarga semua, hehehe.
~ Santai di perjalanan. Mau mampir untuk sholat dulu kek, beli jajan kek atau ke kamar mandi, bebass, semuanya kita yang atur.
~ Bebas menyusui karena satu mobil isinya keluarga semua, hehehe.
~ Santai di perjalanan. Mau mampir untuk sholat dulu kek, beli jajan kek atau ke kamar mandi, bebass, semuanya kita yang atur.
Minus :
~
Lama sampenya. Kami memang mampir-mampir dulu
sih supaya gak pegel-pegel amat. Nginep di Depok semalam, di Purwokerto
semalam, baru deh sampai Jogja.
~ Capekk, baik supir maupun penumpang. Fisik harus bener-bener setrong. Makan yang bener, minum air putih dan multivitamin. Meskipun lelah, tapi
Rania happy aja loh, mungkin karena ada keponakan saya ya. Jadi kompak berdua. Main, berantem, main lagi, berantem lagi. Gitu aja
terus sampe di Jogja XD
~
Ribet menyiapkan MPASI. Saat itu saya buat bubuk teri, bubuk tempe, bawa pisang,
ubi rebus, telur rebus dan macem-macem bahan makanan yang sekiranya awet di
perjalanan darat yang bakal lama itu supaya tetap bisa MPASI 4 bintang.
Ke Jogja Bawa Balita Part 2 : Naik Pesawat
Pengalaman pertama membawa Rania pulang kampung naik pesawat itu waktu usianya
masih 2,5 bulan. Yes, bayik belum 3 bulan udah naik pesawat. Memangnya
boleh? BOLEH, alhamdulillah. Seterusnya, beberapa kali kami pulang ke Jogja menggunakan pesawat karena memang paling memungkinkan. Selain karena cuti suami yang terbatas, kami juga belum punya mobil pribadi yang kompatibel untuk dibawa perjalanan jauh, hehehe.
Plus :
~ Cepat sampai (meskipun beberapa kali kami harus mengalami delayed), hingga menghemat waktu perjalanan, terutama untuk yang hanya punya sedikit waktu cuti.
~ Fasilitas ruang tunggu bandara dan suasana di dalam pesawat yang relatif nyaman.
Minus :
~ Saat masih usia 2,5 bulan, kami harus ke dokter terlebih dulu untuk meminta surat izin terbang. Gapapa sih ya sekalian konsultasi meyakinkan bahwa Rania saat itu boleh terbang. Karena di beberapa artikel ditulis sebaiknya usia minimal anak saat naik pesawat itu 3 bulan kan.
~ Harus pakai baju menyusui yang super nyaman/bawa apron/pakai jilbab lebar supaya pewe saat menyusui. Karena di pesawat kita akan duduk sebelah-sebelahan dengan penumpang lain.
~ Wajib siap siaga membangunkan anak untuk menyusui saat take-off dan landing supaya telinganya gak sakit.
Baca : Sukses Menyusui dalam Berbagai Kondisi
~ Setelah anak agak gedean dan gak menyusui lagi, kita harus menyiapkan jawaban atas pertanyaan "Kenapa telingaku ada yang aneh?" dan menenangkan mereka sebisa mungkin saat take off dan landing.
~ Semua perlengkapan yang dibutuhkan harus lengkap di dalam tas, karena ketika pesawat sudah jalan, gak mungkin lagi kan kita minta minggir bentar untuk ke indomar*t XD
~ Mahal. Berasa banget pas Rania udah bayar sendiri setelah usianya di atas 2 tahun, hahaha.
Baca : Sukses Menyusui dalam Berbagai Kondisi
~ Setelah anak agak gedean dan gak menyusui lagi, kita harus menyiapkan jawaban atas pertanyaan "Kenapa telingaku ada yang aneh?" dan menenangkan mereka sebisa mungkin saat take off dan landing.
~ Semua perlengkapan yang dibutuhkan harus lengkap di dalam tas, karena ketika pesawat sudah jalan, gak mungkin lagi kan kita minta minggir bentar untuk ke indomar*t XD
~ Mahal. Berasa banget pas Rania udah bayar sendiri setelah usianya di atas 2 tahun, hahaha.
Time flies, sekarang anaknya sudah harus duduk di bangku sendiri :D |
Ke Jogja Bawa Balita Part 3 : Naik Bus
Ini sudah dua kali kami lakukan. Yang terakhir saat lebaran tahun 2018 kemarin, memanfaatkan fasilitas mudik gratis BUMN, hehehe. Alhamdulillah kami dapat bus yang cukup nyaman. Kendalanya satu : gak ada kamar mandinya. Padahal Rania saat itu sudah gak pakai pospak, huwaaaaaa!
Plus :
~ Sangat-sangat ekonomis. Gratis gaess. Konsumsi ditanggung pulak. Paling keluar uang kalau mau beli jajan tambahan.
~ Pengalaman yang seru untuk Rania karena bertemu banyak orang dan melihat banyak pemandangan di jalan.
Bus mudik gratis. Rania dan Ayah sedang sibuk motretin emaknya XD |
Minus :
~ Bus yang kami dapat kebetulan tidak ada kamar mandinya. Itu super duper membuat saya deg-deg-an. Tiap mampir berhenti di rest area, saya harus menawarkan Rania untuk pipis. Harus, gak boleh ditawar lagi. Karena ya segan amat kalo nanti minta berhenti untuk pipis pas di tengah jalan.
~ Lama sampenyaa. Wajar ya karena perjalanan darat. Waktu itu lebaran pula, jadi bisa dipastikan macet, meskipun tidak separah tahun sebelumnya.
~ Harus buru-buru saat ada kesempatan berhenti di rest area. Ya iyalah kita gak mungkin lama-lama karena bisa diklaksonin supir atau dicemberutin penumpang lain. Jadi kami mengutamakan sholat dan ke kamar mandi, kalo makan sih bisa dibungkus.
~ ROKOK. Sebel banget hyaampuunnn. Ini bukan di bus mudik gratis BUMN ya. Tapi di bus sebelumnya yang pernah kami naiki. Sebut saja bus Putri Remaja. Meskipun dibilang bus AC, tapi sopir dan keneknya terus aja ganti-gantian ngerokok di dekat pintu, yang mana asepnya ya masuk juga dan tercium di seluruh penjuru bus. Huh sebal!
~ Wajib pakai baju yang nyaman untuk menyusui. Karena di bus, para bapak ganti-gantian nongkrong di pintu untuk merokok dan itu melewati bangku kita. Pastikan posisi aman. Oh ya, tips tentang naik bus membawa balita sebelumnya sudah pernah saya posting ya. Coba dibaca dulu supaya siap fisik dan mental.
Baca : Tips Mudik Nyaman Naik Bus Bersama Balita
Saat itu Rania berusia 22 bulan. Sebelumnya kami piknik tipis dulu di Bandung selama 2 hari, lalu lanjut perjalanan naik kereta dari Bandung ke Jogja.
Plus :
~ Pemandangannya bagus deh, tsakeepp. Banyak yang bisa kita lihat dan obrolin sama anak.
~ Harga cukup terjangkau.
~ Tempat duduk nyaman, tidak sesempit seperti saat di pesawat atau bus.
~ Entahlah kumerasa lebih aman aja ketimbang naik pesawat yang harus terbang di udara itu, hehehe.
~ Melengkapi portofolio perjalanan Rania naik berbagai macam transportasi *penting* XD
Minus :
~ Toiletnya so so. Gak kotor, tapi gak yang bersih banget juga.
~ Tidak ada kesempatan berhenti mampir di warung gaes, jadi semua yang dibutuhkan dalam perjalanan harus sudah lengkap ada di tas.
~ Sampenya cukup lama, dari Bandung ke Jogja hampir seharian, dan jalannya rataaaa aja gitu terus, gak ada tantangan, haha. Membuat suasana terkadung jadi super ngantuk, atau super bosen. Harus siap macam-macam amunisi, semisal buku dan mainan untuk penghalau bosan. Saya sendiri memang prefer gak kasih anak hape saat di perjalanan, supaya Rania bisa menikmati dan lebih peka dengan pemandangan di sekitarnya.
Baca : 8 Tips Membatasi Anak Bermain Handphone
~ Tempat duduk antar penumpang yang agak berjauhan, membuat Rania kebingungan saat mau mencari teman main.
Nah itu dia plus minus ke Jogja membawa balita dengan berbagai macam moda transportasi. Kalau disuruh memilih, dari segi waktu, saya pilih naik pesawat. Dari segi kenyamanan perjalanan, saya pilih naik mobil pribadi. Dari segi ekonomis, saya pilih bus. Tapi dari segi pengalaman perjalanan, saya pilih naik kereta. Kan kan, setiap moda transportasi punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tinggal disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kita.
Kalau kamu, bakal pilih yang mana?
~ ROKOK. Sebel banget hyaampuunnn. Ini bukan di bus mudik gratis BUMN ya. Tapi di bus sebelumnya yang pernah kami naiki. Sebut saja bus Putri Remaja. Meskipun dibilang bus AC, tapi sopir dan keneknya terus aja ganti-gantian ngerokok di dekat pintu, yang mana asepnya ya masuk juga dan tercium di seluruh penjuru bus. Huh sebal!
~ Wajib pakai baju yang nyaman untuk menyusui. Karena di bus, para bapak ganti-gantian nongkrong di pintu untuk merokok dan itu melewati bangku kita. Pastikan posisi aman. Oh ya, tips tentang naik bus membawa balita sebelumnya sudah pernah saya posting ya. Coba dibaca dulu supaya siap fisik dan mental.
Baca : Tips Mudik Nyaman Naik Bus Bersama Balita
Ke Jogja Bawa Balita Part 4 : Naik Kereta
Saat itu Rania berusia 22 bulan. Sebelumnya kami piknik tipis dulu di Bandung selama 2 hari, lalu lanjut perjalanan naik kereta dari Bandung ke Jogja.
Plus :
~ Pemandangannya bagus deh, tsakeepp. Banyak yang bisa kita lihat dan obrolin sama anak.
~ Harga cukup terjangkau.
~ Tempat duduk nyaman, tidak sesempit seperti saat di pesawat atau bus.
~ Entahlah kumerasa lebih aman aja ketimbang naik pesawat yang harus terbang di udara itu, hehehe.
~ Melengkapi portofolio perjalanan Rania naik berbagai macam transportasi *penting* XD
Di depan Gedung Sate Bandung, sehari sebelum ke Jogja. |
Minus :
~ Toiletnya so so. Gak kotor, tapi gak yang bersih banget juga.
~ Tidak ada kesempatan berhenti mampir di warung gaes, jadi semua yang dibutuhkan dalam perjalanan harus sudah lengkap ada di tas.
~ Sampenya cukup lama, dari Bandung ke Jogja hampir seharian, dan jalannya rataaaa aja gitu terus, gak ada tantangan, haha. Membuat suasana terkadung jadi super ngantuk, atau super bosen. Harus siap macam-macam amunisi, semisal buku dan mainan untuk penghalau bosan. Saya sendiri memang prefer gak kasih anak hape saat di perjalanan, supaya Rania bisa menikmati dan lebih peka dengan pemandangan di sekitarnya.
Baca : 8 Tips Membatasi Anak Bermain Handphone
~ Tempat duduk antar penumpang yang agak berjauhan, membuat Rania kebingungan saat mau mencari teman main.
***
Nah itu dia plus minus ke Jogja membawa balita dengan berbagai macam moda transportasi. Kalau disuruh memilih, dari segi waktu, saya pilih naik pesawat. Dari segi kenyamanan perjalanan, saya pilih naik mobil pribadi. Dari segi ekonomis, saya pilih bus. Tapi dari segi pengalaman perjalanan, saya pilih naik kereta. Kan kan, setiap moda transportasi punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Tinggal disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan kita.
Kalau kamu, bakal pilih yang mana?
Hahaha bikin galau ya 🤣 Aku pengen nyobain kereta sama mobil pribadi 😀
ReplyDeleteAku tinggal di Serang, kalo naik bud kayaknya enggak bgt deh. Pengakamanku ya cuma 2 ke Jogja naik kereta sama pesawat. Tp klo bawa balita aku blm pernah naik kereta ke Jogja, pernahnya pesawat
ReplyDeleteaku belum pernah ke JOgja sama anak2, jadi bisa ngebayangin gimana persiapannya.. hehe'.. pengennya naik kereta
ReplyDeleteSemua transportasi memang memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing. Aku pernah ke Jogja naik bus pas keponakanku berusia lima tahun.
ReplyDeleteGak kebayang kalau berangkatnya dari luar Jawa.
ReplyDeleteSelama ini kalau mudik selalu nyaman naik pesawat, padahal hanya dari Bandung - Surabaya.
Tapi pengalaman naik mobil dan kereta juga pernah kami alami.
Tetep laah...aku milih yang ga cape di jalan, cepet sampai sehingga punya waktu lebih panjang menikmati kebersamaan bersama orangtua dan kaka-adik di kampung halaman.
Semua moda sudah dicoba ya. Kalau aku ada dana sih pilih naik pesawat ��
ReplyDeleteDari semua pilihannya transportasi lebih baik naik mobil pribadi mba 😁 tp kalau mengharuskan naik transporatis umum tergantung situasi dan kondisi, paling menghindari banget asap rokok
ReplyDeleteSetiap moda transportasi ada kelebihan dan kekurangannya ya, yang penting anak hepi dan bisa menikmati perjalanan sih, saya pun kalau mudik ganti-gantian, kadang pakai mobil pribadi, kereta api, dan bis, kalau pesawat belum pernah karena mudiknya juga deket sih hehehe
ReplyDeleteSaya gak pernah kepikiran ajak anak-anak naik bus untuk perjalanan jauh saat mereka masih kecil. Khawatir mereka gak betah di jalan :D
ReplyDeleteKemarin aku traveling ke Cirebon Naik bus dn kereta tapi lbh nyaman kereta mba sepertinya
ReplyDeleteSaya baru pernah ke Yogyakarta dari Jakarta menggunakan dua moda: pesawat dan kereta api. Terkait pesawat, ruang tunggu bandara yang di terminal 1 Yogyakarta menurut saya kurang nyaman ya Mbak kalau bawa balita; nursing roomnya transparan kacanya hihihi.... Semoga sekarang sudah ditutup. Pengalaman lain, sering sekali kursinya sudah penuh karena ruang tunggu yang sempit. Terminal 2nya jauh lebih baik. Tapi kalau ditanya prefer naik apa, tetep naik pesawat juga si, hehehe.... Nyari cepet.
ReplyDeleteBaberapa kali ke Jogja aku naik pesawat, mba. Bawa anak juga dan itu sebetulnya lebih menghemat waktu. Tapi mau nyoba ajak anak ke Solo naik kereta. Karena pas ke Jogja blm sempat ke Solo :)
ReplyDeleteKalau sama balita kayaknya naik pesawat deh soale waktunya singkat. Aku pernah ke pulkam bawa balita naik bus dan itu penuh drama banget , mereka rewel karena lama di jalan.
ReplyDeletePengen ke Yogya naik mobil pribadi deh biar hemat, tapi fisik supirnya harus prima ya. Suamiku kuat gak ya nyupirnya hehe
ReplyDeleteAku lebih suka naik pesawat dan kereta. Naik mobil dan bus, pegel. Iyalah dari Bandung. Apalagi kalo bawa anak. Kasian kelamaan. :D
ReplyDeleteEnaknya sih kalau bawa balita naik pesawat ya biar cepat nyampe hehe, trus juga biar mereka nggak kecapean di jalan :)
ReplyDeleteKalau ke daerah yg masih di jawa & gak keburu harus cepet sampe, aku lebih suka pake mobil karena bisa mampir di kota2 lain, kesempatan nyicipin kuliner banyak daerah :)
ReplyDeleteNaik bus memang lama nih mba, aku juga sering wara-wiri mudik naik bus tapi kalau pas ketinggalan kereta. hehehhe ... sama anak-anak belum pernah deh, fase itu bakalan aku rasain nantinya dan ada tips di sini plus minus darimu. KMakasih ya Mba
ReplyDeleteAlhamdulillah saya pernah ke Jogja bawa bayi usia 21 bulan naik pesawat. Awalnya saat take off ke Jogja saki ga mau pakai seat belt dan nangis ga henti, tapi pulangnya udah aman. dia mulai terbiasa. Tadinya mau pakai kereta, saya pertimbangan lama di jalan kuatir dia boring. Emang naik apa aja ada plus minusnya ya mbak
ReplyDeleteaku kalau bawa anak2 milih pake pesawat mba kasian kalau kelamaan takut gede di jalan wkwkwk...kalau jalan sendiri aku masih bisa pake kereta meskipun laaammaa
ReplyDeleteJadi mikir nih Mba, suatu saat kalau Rania sudah bisa berpikir dalam, ditanyain, dia lebih suka naik moda transportasi yang mana dan kenapa? :D
ReplyDeleteTerakhir kami liburan keluarga ke Jogja Naik kereta. Cepet Dan nyaman. Di Sana eksplor Naik moyor aja deh
ReplyDeleteAku selalu naik pesawat mba...enak aja biar keept sampai dan bisa langsung jalan-jalan di Jogjanya..tapi memang harus nabung duluuuu
ReplyDeleteAku pernah ke Jogja bawa anak naik kereta mba, rasanya itu pilihan terbaik saat ini :D
ReplyDeleteKemana-mana tuh kami selalu naik mobil sendiri. Lebih nyaman kalo untukku, bisa mampir istirahat atau beli makanan
ReplyDeleteKalo aku sih pengennya pesawat mba . Selain hemat waktu ga ribet juga kalo anak.rewel hehe
ReplyDeleteAku belum pernah bepergian bawa bocah sih. Persiapannya emang kudu lebih karena waktu yg lama kadang gak terprediksi
ReplyDeleteSaya sih sukanya naik kendaraan umim jd pilih bkerera atau pesawat. Kereta skrng udah nyaman2 walau ekonoMi sekalipun dan anak2 lbh beas gerak jalan2😁
ReplyDeleteSemua ada kekurangan dan kelebihannya masing-masing ya...
ReplyDeleteYang penting kita harus mempersiapkan betul-betul karena bawa balita persiapannya cukup banyak.
Naik apapun emang kudu ekstra sabar kalau bawa balita yaaa... Dinikmati aja lah pokoknya perjalanannya. Kan piknik bareng maunya bahagia heheh...
ReplyDeleteWuihh seru banget ya mb bawa balita ke jogja jadi mupeng pengen coba yang naik kereta.
ReplyDeleteAsyik dan seru mudik dengan membawa balita. Kalau saya dulu waktu punya bayi tidak pernah alami mudik, la wong saya lahir dan besar di kota, semua keluarga dekat ada di kota. padahal ingin juga merasakan mudik kayak orang-orang.
ReplyDeleteNaik apapun ga masalah.
ReplyDeleteAsalkan yg momong bayinya sabar aja kalau anak lg rewel :D