Memasuki usia 2 tahun, kemampuan motorik
kasar dan motorik halus anak mengalami banyak perkembangan. Di usia ini pula, kemampuan
berbahasa melesat tajam ditandai dengan lonjakan kosakata dan keterampilam menyusun
3-4 kata sekaligus. Aspek kemandirian mulai terlihat menonjol. Walau belum
tentu bisa, seringkali anak ingin melakukan banyak hal secara mandiri. Kepekaan
orang tua dalam melihat perkembangan anak dapat ditunjukkan dengan mengajak
anak melakukan permainan yang sesuai dengan usianya.
- Bola, bermain bola dapat menstimulasi kemampuan motorik kasar anak. Ajak anak menendang bola, melemparnya atau memasukkannya ke dalam sasaran.
- Permainan outdoor, seperti bermain sepeda, ayunan, papan seluncur, tangga, tiang panjat, dan mengamati benda-benda di sekitar. Selain menambah kemampuan berkomunikasi, permainan outdoor juga dapat menyalurkan energi berlebih dan mengurangi kemungkinan tantrum akibat kegiatan yang monoton.
- Sensory play. Bermain pasir, playdough atau oobleck dapat melatih kekuatan tangan anak.
- Bermain dengan kertas dan pensil. Di usia ini, motorik halus anak berkembang ditandai dengan kemampuannya memegang alat tulis. Stimulasi menyenangkan seperti melukis dengan cat air atau menggambar di atas kertas akan bermanfaat untuk mengasah keterampilan menulisnya kelak.
- Melipat dan menggunting kertas. Dampingi anak untuk melipat kertas warna-warni menjadi bentuk sederhana. Berikan pula gunting khusus yang ujungnya tidak tajam dan biarkan ia menggunting secara acak. Hasil lipatan dan guntingan tersebut bisa ditempel dan digunakan sebagai alat permainan.
- Kegiatan rumah tangga yang mengasah koordinasi mata dan tangan, seperti menuang air, mengupas telur, membuat kue dan menjepit jemuran.
- Bermain peran. Ajak anak melakukan permainan seperti masak-masakan, dokter-dokteran, koki dan lain sebagainya. Pancing agar anak bercerita banyak tentang permainan yang sedang dilakukannya. Ajukan beberapa pertanyaan dengan jawaban boleh atau tidak untuk mengajarkannya makna bahaya dan fungsi suatu benda. Berikan pula pemahaman tentang kerja sama, mau berbagi dan memahami hak orang lain.
- Bercerita. Kemampuan kosakata yang meningkat sebaiknya didukung oleh stimulasi yang baik pula. Dengarkan cerita anak dengan sabar, perjelas maksudnya sambil mengapresiasi dengan baik. Berikan tambahan informasi pada perkataan anak dan tanggapi pertanyaannya. Ajak anak bermain sandiwara untuk lebih mengenal macam-macam emosi, seperti sedih, senang, sakit, marah dan lain-lain.
- Bermain balok susun. Di usia 2 tahun, anak mulai memahami konsep ukuran sederhana, mengenal bermacam bentuk dan warna. Bermain balok susun dapat mengasah imajinasi dan ketepatan bangun ruang.
- Puzzle keping sederhana. Bermain dengan 3 sampai 4 keping puzzle dapat mengasah daya ingat dan kemampuan berpikir logis pada anak.
Tiap stimulasi yang diberikan harus sesuai
dengan tahap perkembangan dan gaya belajar anak. Orang tua sebaiknya tidak melakukan
over stimulation serta fokus pada
kemampuan anak tanpa membanding-bandingkannya dengan anak lain. Mendampingi
anak bermain dan menjadi teman setia dalam tiap tahap tumbuh kembangnya adalah
keinginan terbesar anak pada orang tua yang belum bisa diungkapkannya dengan
kata-kata. Selamat bermain, parents!
Sumber:
Instagram @rabbitholeid
Panduan Tumbuh Kembang dan Stimulasi Anak Usia 0-5 Tahun, Rumah Dandelion
Kayanya lebih seru deh kalau ada foto-foto sambil sharing pengalaman anak-anak main-mainan ini. Anak-anakku juga suka main seperti ini.
ReplyDeleteWah iya teh.. terima kasih masukannya.. biar matanya refreshing juga yaa pas baca.. next post deh.. hihihi
DeleteThis comment has been removed by the author.
Deletekebayang ramenya 😊 bikin suasana rumah hangat. Biasanya saat melakukan aktifitas di atas si anak sambil nyanyi atau nyerocos nyebutin bemda-benda yang dimainin
ReplyDeleteIya nih mba.. usia segini anak lagi excited2nya diajak main :D
DeleteThis comment has been removed by the author.
DeleteAisyah senang tuh maen gunting kertas terus susun balok atau lego. Emaknya juga ikutan maen hehe
ReplyDelete