Setelah hampir 1 tahun ikut grup, akhirnyaaaa memberanikan diri ikut kelas matrikulasi. Memang sudah saatnya menantang diri sendiri untuk menjadi lebih baik lagi.
Well actually, i am totally a 'lemot' person. Hukss. And believe it or not, cita-cita saya sebagai seorang ibu itu sederhana. Saya ingiinnn sekali menjadi ibu cekatan. Atau dalam istilah Jawa biasa disebut 'prigel'.
Bagi yang sudah mengenal saya, pasti tahu, bahwa saya masih jauhhhhhhhhhhhhhhhh dari cita-cita sederhana itu. That's why saat pertanyaan matrikulasi ini muncul, saya menjadikan Ibu Cekatan sebagai jurusan yang ingin saya tekuni dalam universitas kehidupan. Karena bagi saya, 'cekatan' itu gak sesederhana kedengarannya.
Semoga jawaban Mamak Rania ini tak dianggap konyol lah ya.. Hahaha.
Tentukan satu jurusan ilmu yang akan anda tekuni di universitas kehidupan ini.
Jika diberi kesempatan untuk menentukan satu jurusan yang ingin saya tekuni dalam universitas kehidupan, saya akan memilih jurusan Menjadi Ibu Cekatan.
Alasan terkuat apa yang anda miliki sehingga ingin menekuni ilmu tersebut.
Bagian paling sulit dari menjadi seorang ibu adalah saat harus meng-handle beberapa pekerjaan di waktu yang bersamaan. Cara belajar paling efektif untuk keahlian multi tasking ini yaitu learning by doing. Saya ingin tumbuh bersama dan belajar sebanyak-banyaknya dari role model yang ada di sekitar saya.
Saya menyadari bahwa seharusnya keahlian ini ditempa sejak dulu. Namun tak ada kata terlambat untuk memulainya.
Saya ingin memiliki keterampilan menyelesaikan tugas-tugas kerumahtanggaan dengan baik. Melayani suami dan mendidik anak dengan sikap yang selayaknya harus dimiliki oleh seorang ibu. Saya ingin masakan saya dirindukan. Mampu memanajamen waktu dengan lebih baik, hingga saya tetap memiliki waktu untuk diri sendiri dan menyediakan waktu khusus untuk menekuni bidang kepenulisan. Karena saat ini, aktualisasi diri saya sebagai ibu rumah tangga saya salurkan dengan menulis. Cita-cita saya untuk menjadi produktif menghasilkan pundi-pundi rupiah dari rumah juga harus dimulai dari menjadi ibu cekatan terlebih dahulu, agar tidak meninggalkan kewajiban utama sebelum menjalankan kegiatan yang lain. Saya juga ingin memiliki kemampuan berkomunikasi lebih baik dan menjalin silaturrahim dengan tetangga yang ada di sekitar rumah, teman ataupun saudara. Walaupun belum sekarang, namun saya ingin, suatu saat saya memiliki kontribusi positif untuk masyarakat.
Dan yang utama adalah, saya ingin, jika suatu saat anak-anak saya ditanya tentang bagaimana sosok ibu yang baik, mereka bisa menjawab "Ibuku" dengan bangga.
Bagaimana strategi menuntut ilmu yang akan Anda rencanakan di bidang tersebut?
- Berlatih dan terus memperbaiki pengelolaan waktu yang saya miliki
- Berusaha untuk tidak menunda-nunda pekerjaan yang bisa saya lakukan saat ini
- Sedikit demi sedikit mengurangi aktivitas kurang bermanfaat yang berpotensi menghabiskan waktu
- Belajar mengamati dan meniru contoh ibu cekatan yang ada di sekeliling saya
- Bersilaturrahim, jika perlu menginap, untuk mengamati pola pengaturan waktu keseharian seorang ibu yang menurut saya layak dijadikan contoh
- Mencicil membeli perlengkapan yang bisa memudahkan saya menyelesaikan urusan kerumahtanggaan
- Mencari sumber ilmu untuk terus meningkatkan kapasitas diri, misalnya membaca buku, mengikuti seminar, bergabung dengan komunitas dan berkenalan secara langsung serta menyerap ilmu dari orang yang saya anggap bisa menjadi role model
- Mencari dan menekuni passion yang saya miliki serta berusaha agar hobi tersebut tidak mengganggu aktivitas utama
- Perlahan mencari peluang agar bisa menghasilkan karya ataupun pundi rupiah dari rumah
- Memperbaiki sikap 'segan memulai pembicaraan dengan orang lain' yang selama ini melekat pada diri saya. Lebih dari itu, saya punya banyak peer untuk memperbaiki pola komunikasi saya dengan orang lain. Termasuk untuk urusan tidak mudah baper.
Berkaitan dengan adab menuntut ilmu, perubahan sikap apa saja yang
Anda perbaiki dalam proses mencari ilmu tersebut.
- Saya mengosongkan gelas pengetahuan yang ada dalam diri saya agar siap menerima ilmu yang masuk. Tidak segan belajar dari orang yang lebih tua, walaupun mereka hidup di era yang berbeda.
- Bersungguh-sungguh, terus berlatih dan tidak mudah putus asa.
- Tidak membatasi diri untuk belajar dengan siapa saja, termasuk yang lebih muda.
- Menaruh rasa hormat kepada mereka yang telah menjadi guru kehidupan bagi saya.
- Memohon kepada Allah agar memampukan saya menjadi seorang istri dan ibu yang lebih baik lagi. Meninggalkan sikap lemot dan kebiasaan menunda pekerjaan yang bertahun-tahun ini saya jalani.
I'm not thinking about being a supermom. Saya hanya ingin memperbaiki kecepatan serta kemampuan saya dalam mengelola waktu dan pekerjaan 😊
No comments:
Post a Comment
Terima kasih sudah mampir. Means a lot to me :) Silahkan komentar yang sopan dan mohon jangan sertakan link hidup ya. Jika ingin berdiskusi atau butuh jawaban cepat, bisa menghubungi saya via pesan instagram di akun @dwiseptiani.dwi